Spaceman di Ruang UGR? Kolaborasi Tak Terduga Antara Astronot & Perawat Ini Bikin Kaget!
Jakarta, 2025 — Ruang UGR (Unit Gawat Respons) selalu menjadi tempat paling penuh tekanan dalam lingkungan rumah sakit. Di sinilah nyawa dipertaruhkan setiap menitnya. Tapi belakangan ini, ada satu sosok tak terduga yang sering muncul di ruang istirahat perawat dan dokter: Spaceman.
Bukan astronot sungguhan, tapi karakter dalam sebuah game ringan yang kini jadi “terapi diam-diam” para tenaga medis untuk bertahan dari kelelahan mental.
Kenalan dengan Spaceman: Pelarian Digital di Tengah Kekacauan
Spaceman adalah karakter futuristik dari sebuah permainan digital bergaya eksplorasi luar angkasa. Ia melompat dari satu titik ke titik lain, melewati rintangan di galaksi, sambil membawa pesan sederhana: tetap bertahan. Mungkin karena pesan itulah, karakter ini diam-diam menjadi ikonik bagi banyak tenaga kesehatan.
Di sela shift yang panjang, perawat dan dokter muda seringkali membuka game ini hanya untuk sekadar menyegarkan pikiran. “Cuma lima menit, tapi bikin lega banget,” ujar Linda, perawat UGR di salah satu RS besar di Jakarta.
Kenapa Spaceman?
Menurut banyak tenaga kesehatan, game ini memiliki daya tarik khusus karena:
- Gameplay-nya ringan dan tidak bikin stres
- Visual bertema luar angkasa memberi kesan “melarikan diri” dari dunia nyata
- Durasi bermainnya singkat, cocok untuk rehat sejenak
“Rasanya kayak otak di-reset sebentar, terus balik lagi lebih tenang,” kata dr. Dito, dokter jaga malam di ruang UGR.
Stres di Balik Jas Putih
Data dari Ikatan Dokter Indonesia menyebutkan bahwa lebih dari 60% tenaga medis muda mengalami gejala burnout dalam 6 bulan pertama mereka bekerja di ruang intensif seperti UGR atau ICU. Kurangnya waktu tidur, tekanan tinggi, dan ketegangan emosional membuat mereka rentan terhadap kelelahan mental.
Itulah sebabnya, coping mechanism sederhana seperti game Spaceman bisa menjadi penyeimbang. “Kalau nggak ada hiburan kecil kayak gini, bisa meledak juga,” ujar salah satu perawat senior yang enggan disebutkan namanya.
Respon Manajemen Rumah Sakit
Beberapa rumah sakit sudah menyadari pentingnya mental recharge. Beberapa di antaranya bahkan menyediakan ruang istirahat dengan akses Wi-Fi dan tempat nyaman, lengkap dengan tanda “boleh main game di sini” — asalkan tidak mengganggu tugas utama.
“Kita dorong tenaga kesehatan untuk tahu batasan mereka. Saat mereka sadar kapan harus istirahat sejenak, produktivitas justru meningkat,” ujar manajer SDM dari RS Brawijaya.
Fenomena Baru, Tapi Masuk Akal
Di era digital, istirahat tak melulu berarti tidur atau makan. Kadang cukup dengan 3–5 menit pelarian ringan ke dunia virtual. Dan untuk banyak nakes, Spaceman adalah teman pelarian itu.
Bahkan kini muncul komunitas kecil antar-nakes yang saling berbagi skor, strategi, dan pengalaman unik tentang game ini. Lucunya, beberapa menyebut Spaceman sebagai “terapis kecil dari galaksi yang jauh.”
Kesimpulan: Game Bisa Jadi Obat, Jika Tahu Waktu
Apakah bermain game seperti Spaceman di rumah sakit berlebihan? Tidak, selama dilakukan dengan kesadaran dan di waktu yang tepat. Dalam dunia kerja sekeras rumah sakit, hiburan sederhana bisa menjadi alat ampuh untuk menjaga kesehatan mental para penyelamat nyawa.
Karakter digital seperti Spaceman bukan cuma tokoh fiksi — ia telah menjadi simbol bahwa bahkan di tengah kekacauan dunia nyata, selalu ada ruang kecil untuk tenang sejenak.
Pernah melihat perawat tertawa kecil di ruang istirahat saat menatap layar ponsel? Mungkin mereka sedang bersama Spaceman — menjelajahi galaksi demi menjaga kewarasan di bumi.